Terremoto a Bra: magnitudo 3.9, gente in strada a Torino, possibili altre scosse

Una scossa di terremoto, di magnitudo 3.9, è stata «nettamente» avvertita dalla popolazione nel torinese. Lo ha rilevato la Protezione civile. L’epicentro, secondo i primi dati, è tra Asti e Torino, nella zona di Bra (i comuni coinvolti sono Bra, Sanfrè e Pocapaglia, tutti in provincia di Cuneo). La scossa è stata registrata alle 14,39. Al momento non si segnalano danni. Numerose, comunque, sono le telefonate giunte ai centralini dei vigili del fuoco da parte di cittadini allarmati dall’accaduto.

PAURA IN CITTA’ La scossa di terremoto, a Torino, è stata avvertita in diversi punti della città. Verso la periferia meridionale ci sono state persone che sono scese in strada. «Stavo seduta sulla sedia – dice un’impiegata della centralissima stazione ferroviaria di Porta Nuova – quando, all’improvviso, mi sono sentita come scrollare». Una donna, nella zona del lungo Po, ha spiegato di aver sentito «vibrare violentemente le tapparelle» e di avere udito «un rumore come se qualcuno stesse cercando di entrare in casa». La scossa è stata sentita anche ad Asti e ad Alba (Cuneo), dove un residente racconta: «stavo lavorando al computer seduto a uno sgabello. All’improvviso mi sono sentito spingere in avanti, verso il bancone. È durata un paio di secondi».

PANICO TRA I DETENUTI Momenti di paura sono stati vissuti tra i detenuti del carcere di Fossano (Cuneo) durante la scossa di terremoto che è stata avvertita oggi: tutti i reclusi del terzo piano hanno abbandonato le celle, che erano aperte, e si sono precipitati nel corridoio. L’epicentro, peraltro, è stato localizzato a pochi chilometri di distanza. Nel carcere di Alba (Cuneo), anch’esso vicino all’epicentro, alcuni presenti hanno riferito che i monitor della sala riunioni «a forza di vibrare si toccavano».

BOSCHI: POSSIBILI ALTRE SCOSSE Il Piemonte è una zona a «bassa pericolosità sismica, ma è molto probabile che alla scossa avvertita nella zone di Bra alle 14.39 seguiranno nelle prossime ore altre scosse di intensità pari o minore». Lo ha affermato il presidente dell’Istituto nazionale di geofisica e vulcanologia (Ingv) Enzo Boschi, il quale ha anche esortato ad «evitare la psicosi».
Il Piemonte, ha spiegato Boschi, «è una delle zone a più bassa pericolosità sismica in Italia e la scossa di magnitudo 3.9 registrata oggi è mille volte più piccola rispetto a quella verificatasi in Abruzzo lo scorso 6 aprile». Di scosse di magnitudo simile, ha aggiunto, «nelle varie zone sismiche in Italia se ne registrano centinaia l’anno». Anche in passato, ha precisato il presidente Ingv, «in questa zona del Piemonte si sono verificate sequenze sismiche simili». A questo punto, ha avvertito, «è molto probabile che altre scosse, minori o di pari intensità, si possano verificare nella stessa area nelle prossime ore e giorni».
Boschi ritiene comunque auspicabile evitare la «psicosi» da terremoto: «Con scosse di magnitudo simile – ha detto – non dovrebbero esserci pericoli per quanto riguarda gli edifici, a meno, naturalmente, si tratti di edifici fatiscenti». Quanto al ripetersi delle scosse nell’area dell’Abruzzo colpita dal sisma del 6 aprile, Boschi ha rilevato come tale sciame sismico non sia in alcun modo collegato alla nuova scossa registrata in Piemonte: «Non c’è alcun collegamento con lo sciame sismico abruzzese, e si tratta di zone totalmente differenti». Secondo le rilevazioni Ingv, la scossa in Piemonte ha avuto il suo epicentro a 3 chilometri da Bra, in provincia di Cuneo, e si è verificata ad una profondità di 40,2 chilometri.

PIEMONTE, 41 COMUNI IN “ZONA 2” Sono quarantuno, tutti in provincia di Torino con una sola eccezione, i comuni del Piemonte inseriti in «zona 2» (la più a rischio è naturalmente la «zona 1») nella classificazione delle aree sismiche del Paese. Lo si ricava da una delibera della giunta regionale del 17 novembre 2003, che recepisce un’ordinanza della Presidenza del Consiglio dei Ministri. In tutto sono stati individuati 209 comuni, suddivisi in tre gruppi, di cui il maggiore nella parte centro-sud-occidentale della regione e altri due minori a nord e a sud-est. In particolare sono classificati in «zona 2» 41 Comuni, (40 in provincia di Torino, 1 in provincia di Cuneo, già individuati nel Decreto del Ministero dei Lavori Pubblici del 4 febbraio 1982), mentre nella «zona 3» che, secondo la classificazione è considerata debolmente sismica, entrano 168 comuni (59 in provincia di Cuneo, 46 in provincia di Alessandria, 40 in provincia di Torino e 23 in provincia di Verbania).

Lascia un commento

2 Risposte a “Terremoto a Bra: magnitudo 3.9, gente in strada a Torino, possibili altre scosse”

  1. assalamualaikum wr wb
    CURHAT …… DISINI IMAN SAYA MENIPIS….SAYA HARUS PULANG
    Untuk penulis dan pembaca semuanya,
    saya ingin curhat dengan semuanya,saya seorang muslim yang sedang bingung…saya sekarang bekerja di korsel(TKI)..saya sudah 2 kali kesini pertama juni 2002-juni 2005,saya pulang nikah,punya putra(skrg 2,5 thn)…kemudian menginjak korsel lagi agustus 2007.entah ini apa namanya…depresi atau mungkin stress berat..sekarang saya adalah seorang muslim yang sedang runtuh imannya..
    saya tinggal di negara yang liberal,masyarakat di sini mayoritas tidak mengenal Tuhan(atheis).
    saya ingin pulang ke tanah air tercinta Indonesia,tapi saya bingung mau kerja apa di negara tercinta? saya hanya lulusan sma yang gak punya keterampilan khusus…dulu saja waktu saya pulang beli kios,jualan sembako bareng orang tua…gak ungtung malah rugi..modal 5o jt habis.penulis dan semua pembaca…pikiran saya sekarang terkontaminasi pikiran2 mayoritas orang korsel yang tidak percaya Tuhan…dari yang banyak saya kenal mereka adalah tidak percaya adanya Tuhan…dulu pernah waktu teman saya sedang sholat teman korsel saya tanya…itu sedang apa? saya jawab sedang kido(berdoa kepada tuhan)…dia malah bilang pabo saram (orang bodoh) tuhan itu gak ada,surga itu omong kosong,sesudah kita mati ya udah,kett (tamat)…buat apa “kido”? nyape-nyapein aja katanya….
    trus adalagi ibu-ibu yang bekerja di siktang(kantin)….saya tanya ajuma(bibi) agamanya apa? terus dia jawab opso(gak ada)…katanya dia gak punya agama,dan won/ton/uang adalah Tuhannya…..kata dia dengan uang dia bisa makan…dan kata dia tuhan gak bisa kasih uang…
    dan ada lagi cerita temen saya yang juga bekerja di korsel,katanya waktu dia selesai sholat,sajangnim(boss)nya bertanya apa yang kamu sembah?
    temen saya jawab hananim(Tuhan),terus sajangnim nya tanya lagi apa Tuhan kamu suka kasih kamu uang? temen saya jawab:tidak,sajangnimnya terus ngomong jadi buat apa kido(sholat) kalau Tuhan kamu gak bisa kasih uang,yang ngasih uang sama kau tuh saya,jadi kido nya sama saya saja kata sajangnimnya sambil tertawa…
    dan ada lagi teman korsel saya yang masih muda…dia tanya pada saya kenapa gak makan daging babi? kata saya kata agama islam kalau makan daging babi nanti masuk hell(neraka,saya kadang kalau bicara di campur nahasa inggris jika bhs koreanya tidak ngerti)…terus temana saya itu (KIM IN SUNG) tertawa terpingkal2….tangshin nomu paboya (kamu sangat goblok)…kata dia kenapa alasannya makan daging babi masuk neraka??? saya jawab karena islam mengajarkan demikian…..dia terus bilang saya pabo sambil geleng2 kepala.
    dan tempat saya bekerja sekarang…kongjangjangnim nya sering tanya kenapa saya gak makan babi? jawaban saya sekarang lain,karena kalau makan daging babi nanti saya di penjara…terus dia bilang kamu sekarang di korsel,gak apa2 makan babi kan polisi tidak tahu…saya jawab lagi nanti kalau pulang tubuh saya di scan bisa ketahuan sudah makan daging babi,nanti saya bisa di penjara….kata dia oohhhh…berapa lama di penjaranya? kemudian saya jawab sam nyon (3 tahun)….terus dia nya manggut-manggut….terus tanya lagi maja? (benar?) mungkin dia penasaran dan gak percaya…tapi kemudian saya jawab majayooo (bener sekaliiii) sambil meyakinkan….terus dianya cuman diem sambil terus ngeliatin saya..dan..wahai pembaca semuanya…pikiran saya sekarang terkontaminasi pikiran2 kebanyakan orang korsel (saya sudah hampir 5 tahun tinggal di kosel,sudah kerja di 5 tempat bebeda,sudah bnanyak mengenal orang korsel,hanya sedikit yang beragama,sedikit sekali)
    berapalamakah keabadian itu,apakah kita akan kekal di akhirat nanti? berapa tahun? 100 tahun kah? 1000 tahunkah? atau 1 juta tahunkah? atau 1 milyar tahunkah? atau 1 triliun tahunkah? atau 1 milyar triliun tahunkah? berapa tahunkah keabadian itu???
    kemudian,jika saya melihat orang korsel yang baik kadang saya bertanya apakah mereka masuk neraka?
    dan jika ada orang selain agama islam yang taat pada agamanya apakah dia juga masuk neraka?
    apakah gajah mada masuk neraka? apakah soeharto masuk neraka? apakah hitler masuk neraka?
    apakah gus dur masuk surga? apakah amien rais juga masuk surga? apakah pattimura masuk neraka? apakah ken arok masuk neraka?
    apakah saddam hussein masuk surga dan george bush masuk neraka? apakah bangsa palestina masuk surga dan yahudi masuk neraka?
    apakah megawati dan esbeye masuk surga? apakah orang2 ethiopia yang dulu mati kelaparan masuk surga?
    apakah gembel2 yang tidur di kolong2 jembatan,emperan2 toko itu masuk surga?apakah sultan brunei yang kaya raya itu masuk surga lalu bill gates yang milyarder itu masuk neraka? apakah zinedine zidane itu masuk surga dan si marco materazzi itu masuk neraka?
    apakah michael jackson masuk neraka dan haddad alwi masuk surga?
    apakah jamal mirdad masuk surga tapi lidya kandou dan anak-anaknya masuk neraka?apakah gusdur masuk neraka karena bermusuhan dengan cak muhaimin? ataukah kebalikannya?
    apakah paus benedictus masuk neraka dan amrozi cs masuk surga?
    apakah david beckham masuk neraka dan chris john masuk neraka?
    apakah? apakah? apakah? apakah?….dan masih berjuta-juta apakah yang ada di otak saya sekarang…..penulis dan pembaca semuanya….saya ingin pulang ke Indonesia….karena sebenarnya sudah tidak kuat berlama2 di korsel
    saya ingin sujud khusyu di mushola…
    saya ingin bersama jamaah lainnya berdzikir di musholla dan masjid2
    disini(sekitar tempat saya kerja) gak ada masjid…
    dan di kisuksa(asrama) saya jarang..jarangggg sekali sholat….kadang2 saja saya sholatDemi Allah Saya ingin sekali pulang….tapi nanti Saya mau kerja apa?
    sementara istri saya nganggur…ortu saya hanya pedagang kecil..yuang hidup pas-pas an
    dan mertua saya supir dengan penghasilan sangat kecil…
    saya kerja disini….penghasilannya buat biaya hidup di rumah…saya kadang ingin berteriak…kenapasulit sekali hidup di Indonesia?
    andai saya gak pernah ke korsel saya gak mungkin bisa menulis ini…
    internet saya gak akan pernah mengenalnya jika saya gak kesini…bisakah saya punya usaha yang layak di Indonesia dengan modal 15 juta?
    saya rindu tanah air
    saya rindu musholaku(dulu saya rajin adzan di mushola dekat rumahku)
    saya rinduIndonesia karena disini saya tersesat…penulis dan pembaca semuanya?
    adakah yang bisa bantu saya?
    saya ingin pulang dan bisa kerja/ada usaha untuk mencukupi kebutuhan keluarga….
    saya ingin bisa damaikan hati saya yang kacau inipikiran saya selalu gelisah ingin pulang…
    tapi saya tidak berani pulang..karena takut saya tidak bisa mencukupi kebutuhan keluargaku…
    saya seorang kepala rumah tangga….saya harus berusaha agar anak istri saya tidak kelaparan..
    saya waktu pulangpun sempat jualan mainan anak2…tapi gak laku/penghasilannya gak mencukupi kebutuhan
    terus jualan jajanan juga gak laku karena di pasar terlalu banyak saingan…dan yang bermodal besar yang selalu menag dengan politik dagang mereka ambil untung kecil gak apa2apa asal bisa laku banyak…sedangkan saya yang bemodal pas2an gimana????saya ingin pulang,tolong carikan saya solusi yang bisa bantu saya…
    saya ingin pulang dan punya usaha di Indonesia untuk saya bisa mencukupi kebutuhan keluarga Saya.terimakasi semuanyawassalamualaiku wr wb [email protected]

  2. ho provato a cercare di capire questo commento, a dire il vero ho notato che è stato messo in tanti blogs di wordpress.

    il traduttore di google lascia a desiderare, sembra indonesiano e parlerebbe di un uomo, musulmano, che desidera tornare in patria ma ha paura, non ho capito di cosa a dire il vero, parla di lavoro e non so che altro…

    qualcuno può aiutare a risolvere questo enigma?

Lascia un commento

Il tuo indirizzo email non sarà pubblicato.

n/a